Senin, 22 Oktober 2012

Ferdian Triady


Nama           : Ferdian Triady
NIM              : 1205102010082
Kelas             : SEP 1

KETERKAITAN RUKUN ISLAM DENGAN KOMUNIKASI

       Rukun Islam dikaitkan dengan:
·         Unsur-unsur komunikasi dalam Al-quran
·         Jenis-jenis komunikasi
·         Hambatan komunikasi dalam Al-Quran
·         Komunikasi Intra Personal
       Komunikasi adalah proses penyampaian fikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambing-lambang yang bermakna bagi kedua belah pihak dengan menggunakan media tertentu untuk merubah sikap seseorang atau jumlah orang sehingga ada efek tertentu yang diharapkan
Unsur-UnsurKomunikasi adalah:
·         Sumber (source)
·         Pesan (message)
·         Saluran (channel)
·         Penerima ( received)
·         Efek balik ( effect)


Description: http://www.alquran-indonesia.com/images/alquran/s023/a018.png
Dan Kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran; lalu Kami jadikan air itu menetap di bumi, dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa menghilangkannya. (QS Al-Mu’minun:21)

       Ayat di atas bersumber dari Al-Quran yang difirmankan oleh Allah Swt, yang berisi pesan agar semua makhluk dapat mensyukuri nikmat yang telah diberikan  dan dimanfaatkan untuk keperluan seluruh makhluk yang ada di muka bumi. Allah menurunkan surah itu kepada Nabi Muhammad melalui perantara(Komunikasi Nonverbal)  malaikat untuk disampaikan kepada umat Nabi Muhammad Saw. Manusia sebagai penerima harus dapat mempelajari dan mengamalkan apa yang telah diperintahkan. Setelah menerima pesan tersebut, manusia harus mengamalkannya agar terjadi efek balik antar umat dengan sang pencipta. Maksudnya mengerjakan segala perintahnya dan menjauhi semua larangannya.

       Komunikasi dalam Al-Quran maksudnya adalah komunikasi dengan sang pencipta, artinya berinteraksi atas perintah Allah seperti yang tersebut dalam rukun Islam yaitu:

1.  Mengucapkan Dua Kalimat Syahadat

Description: http://www.alquran-indonesia.com/images/alquran/s023/a023.png
       Allah Swt berfirman: “Dan sungguh Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, lalu dia berkata, “Wahai kaumku! Sembahlah Allah, (karena) tidak ada tuhan (yang berhak disembah) bagimu selain Dia. Maka mengapa kamu tidak bertakwa (kepada-Nya)?” (QS Al-Mu’minun: 23)

       Syahadat adalah bagian yang fundamen atau fondasi utama dalam akidah seseorang muslim karena syahadat ini memiliki nilai-nilai dan pengaruh besar dapat melakukan ibadah kepada Allah dan hijjah yang nyata. Dalam arti lain Syahadat ialah pengakuan atau penyaksian muslim yang sebenarnya yakni saksi dzahir dan batin. Oleh karena itu, merupakan suatu kewajiban seorang muslim mengucapkan dua kalimat Syahadat
       Syahadat merupakan salah satu bentuk komunikasi umat manusia terhadap Sang Pencipta dan kepada sang pehulu. Syahadat bersumber dari Allah Swt (Al-quran), umatnya sebagai penerima pesan, dan kita sebagai penerima pesan tersebut harus mengamalkan ucapan Syahadat dalam kehidupan sehari-hari untuk mencari keridhaan di dunia maupun akhirat. Tapi karena jaman sudah canggih, kebanyakan kita melupakan ucapan Syahadat dalam kehidupan sehari-hari. Kita lebih menghabiskan waktu untuk kepentingan dunia ketimbang akhirat.
     Description: http://www.alquran-indonesia.com/images/alquran/s023/a040.pngDescription: http://www.alquran-indonesia.com/images/alquran/s023/a041.png
Allah berfirman: Dia (Allah) berfirman: ”Tidak lama lagi mereka pasti menyesal. “Lalu mereka benar-benar dimusnahkan oleh suara mengguntur dan Kami jadikan mereka (seperti) sampah yang dibawa banjir. Maka binasalah orang-orang zalim. (QS Al-Mu’minun: 40-41)

       Apabila kita sebagai umat yang takut akan azab dari-Nya amalkanlah Syahadat dalam kehidupan sehari-hari. Niscaya Allah akan memasukkan hamba-Nya ke dalam pintu syurga dan di jauhi oleh-Nya pintu neraka


2.   Mendirikan Shalat

       Allah Swt berfirman: (Yaitu) orang yang khusyu’ dalam sholatnya. (QS Al-Mu’minun: 2)

Shalat adalah ibadah utama dalam Islam. Sekaligus actual dari penghambaan total yang pertama kali wajib untuk dilaksanakan oleh setiap muslim yang telah mengucapkan dua kalimat syahadat, baligh, dan sehat secarajasmani dan rohani. Tanpa melaksanakan shalat, maka seseorang tidak bisa dikatakan seorang muslim. Karena, jika seorang manusia tidak menjalankan shalat dan tidak bisa menjadikan shalat sebagai jiwa dalam hidupnya, maka artinya, ia belum dapat dikatakan menjalankan ibadah Allah Swt atau dengan kata lain manusia itu bukan seorang muslim.

Sebuah Hadist meriwayatkan:
Artinya: Abi Sufyan berkata, “ Jabir pernah mendengar Rasulullah Saw bersabda, ‘Sesungguhnya yang menegaskan syirik dan kafirnya sesorang itu adalah ketika ia meninggalkan shalat”’. (HR.Muslim)

       Dari segi bahasa, shalat mengandung pengertian sebagai doa. Sedangkan menurut syariat, shalat berarti perkataan dan perbuatan ibadah kepada Allah Swt yang diawali Takhbiratul Ihram dan diakhiri dengan Salam. Pelaksanaan ibadah shalat sangat dianjurkan agar dilaksanakan dengan khusyuk (tunduk dan tawadhu’) hanya kepada Allah Swt. Walau berat, namun sesungguhnya shalat dapat ditunaikan dengan kekhusyu’an, maka seseorang hamba akan mencapai puncak spiritual tertinggi di dalam ibadah ini. Sedangkan dalam melakukan seluruh tata cara ritual ibadah shalat, semua gerakan dan bacaan shalat yang telah diatur sedemikian rupa, tidak boleh diubah-ubah. Pendeknya aturan dalam tata cara shalat adalah baku dan mutlak. Alasannya, karena tata cara shalat memang telah diatur sedemikian rupa oleh Allah Swt agar seorang hamba dapat memuji dan mengingat serta mengakui keberadaan-Nya.
     
        Perintah shalat disampaikan dari Allah kepada Rasulullah Muhammad Saw secara langsung (Komunikasi verbal) pada malam Mi’raj. Awalnya Allah Swt memerintahkan umat Nabi Muhammad Saw untuk shalat sebanyak 50 kali. Kemudian, Rasulullah Saw memohon agar dikurangi jumlahnya sehingga menjadi 5 waktu saja, tanpa mengurangi pahalanya.

       Dari Anas bin Malik ra berkata, Shalat diwajibkan kepada Nabi Muhammad Sawpada malam Isra Mi’raj sebanyak 50 kali, lalu dikurangi menjadi 5 kali. Kemudian Allah berfirman: “Wahai Muhammad, seseungguhnya perkataan ini tak akan terganti lagi dan sesungguhnya dengan 5 (shalat) ini kamu akan mendapatkan (pahala) 50 (shalat). (HR . At-Turmidzi)
    
         Terkadang kita selalu Menghambat Komunikasi kita kepada sang Pencipta. Seperti shalat, kita selalu menghabiskan waktu untuk kepentingan dunia dari pada shalat berjama’ah yang membutuhkan waktu tidak kurang dari 10menit.
       Walau begitu, keutamaan shalat hendaknya hanya dijadikan motivasi bukan penyebab utama. Seorang muslim yang khusyu’ akan merasa senang dan bahagia hanya karena bisa berkomunikasi dengan Allah Swt hanya melalui sarana shalat dan ia mampu menjadi tentram dan bahagia karenanya.



3.  Berpuasa di Bulan Ramadhan

      Sebuah  Hadist meriwayatkan: Jika bulan ramadahan telah datang (masuk), maka dibukalah pintu-pintu (rahmat Allah) dari langit, pintu neraka ditutup dan setan- setan dibelenggu (HR. Bukhari – Muslim).

Note:  Hadist ini menunjukkan banyaknya yang akan diberikan oleh Allah Swt serta banyaknya      ampunan Allah pada waktu Ramadhan

Description: http://www.alquran-indonesia.com/images/alquran/s002/a183.png


Artinya: Hai orang-orang beriman! Berpuasalah kamu sebagaimana orang-orang sebelum kamu, agar kamu menjadi orang takwa (QS Al-Baqarah: 183)

       Puasa dapat diartikan menahan diri dari segala sesuatu yang dapat membatalkannya dari terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari.

4.     Membayar zakat
    
       Allah berfirman dalam Al-Qur’an:

Description: http://www.alquran-indonesia.com/images/alquran/s024/a037.png
      laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingati Allah, dan (dari) mendirikan sembahyang, dan (dari) membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang.(QS An-Nur:37)

       Ayat di atas menjelaskan tentang kita dianjurkan untuk membayar zakat, apabila seseorang telah cukup akan hartanya atau lebih harus dikeluarkan hak zakatnya, tetapi apabila dia orang yang kurang mampu atau tidak memiliki harta, maka diwajibkan atasnya untuk menerima zakat.
Dll.
5. Naik Haji Bagi Yang Mampu
Description: http://kongaji.tripod.com/myfile/Dataayat/158.gif
Sesungguhnya Shafa dan Marwah itu adalah daripada syiar-syiar Allah jua. Maka barangsiapa yang naik haji kerumah itu atau umrah, tidaklah mengapa bahwa dia keliling pada keduanya. Dan barangsiapa yang menambah kerja kebaikan, maka sesungguhnya Allah ada­lah Pembalas terimakasih, lagi Maha Mengetahui.(QS Al-Baqarah:158)

       Dari ayat tersebut, wajib bagi seseorang yang mempunyai harta melimpah untuk pergi haji ke tanah suci. Tidak dipaksakan kepada yang kurang mampu untuk pergi haji. Apabila kita telah naik haji maka lengkaplah sudah rukun Islam yang terakhir.




 Komunikasi intrapersonal
       Komunikasi intrapersonal yaitu informasi yang terjadi di dalam diri sendiri. Dalam teori komunikasi intrapersonal ada 4 yaitu:
·         Sensasi
Sensasi merupakan proses penafsiran yang melalui alat indra yang diterjemahkan oleh otak kemudian terjadilah proses sensasi. Contohnya, dalam membaca Al-Qur’an setelah kita tahu maka kita mempraktikan di dalam kehidupan. Seperti, shalat, sedekah, puasa, dll.

·         Persepsi
Persepsi merupakan penilaian seseorang tentang objek, peristiwa, atau hubungan yang diperoleh dengan menyampaikan pesan. Contohnya, saat kita mengerjakan suatu kebajikan, apakah orang yang menilai kita sudah benar atau masih kurang.

·         Memori
Memori merupakan system yang berstruktur yang menyebabkan organism sanggup merekam fakta dan menggunakan untuk membimbing perilaku. Contoh, naik haji ke tanah suci


·         Proses Berfikir
Proses berfikir mempengaruhi kita dalam menafsirkan pesan. Contoh, kita mengerjakan suatu kegiatan, sebelum bertindak kita berfikir dahulu sebelum melakukannya. Karena apakah tindakan kita berdampak positif atau negative terhadap public.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar