NAMA : DHIYAN NUBLINA
NIM : 1205102010083
KELAS : SEP 1 (JUM’AT PAGI)
MATA KULIAH : DASAR-DASAR
KOMUNIKASI
DOSEN PEMBINBING : Dr. Ir SUYANTI KASIMIN, M.Si
Tema : Ayat Al-Quran yang mengandung Rukun
Islam yang lima dan kaitannya dengan unsur komunikasi
SIFAT-SIFAT YANG MENJADIKAN ORANG MUKMIN BERUNTUNG DAN
MENCIPTAKAN KOMUNIKASI YANG BAIK DENGAN
MEMELIHARA AMANAT
AL-QURAN JUS 18
1.
Surah Al-Mu’minun (Orang-orang
yang beriman)
Surat
Al-Mu’minun merupakan surah yang ke-23, dan terdiri dari 118 ayat. Surah ini
tergolong surah makkiyah.
Surat
Al-Mu’minun menjelaskan tentang “Tujuh sifat yang menjadikan orang-orang mukmin
beruntung”.
Dari 118 ayat
surah Al-Mu’minun, hanya beberapa ayat yang mengandung rukun Islam dan dapat
dikaitkan dengan unsur komunikasi. Ayat-ayat tersebut antara lain :
v Ayat 2
Artinya : (yaitu) orang-orang yang khusyu'
dalam shalatnya.
Dalam QS.Al-Mu’minun ayat 2, terkandung rukun
Islam yang kedua yaitu mengerjakan shalat sehari semalam lima waktu. Di ayat
ini menjelaskan satu sifat dari tujuh yang menjadikan orang mukmin beruntung,
yaitu sifat pertama orang mukmin yang kusyu’ dalam shalatnya.
v Ayat 4
Artinya : Dan orang-orang yang menunaikan
zakat.
Dalam QS.Al-Mu’minun ayat 4, terkandung rukun
Islam yang ke empat, yaitu menunaikan zakat. Ayat ini menjelaskan sifat kedua
yang menjadikan orang mukmin beruntung yaitu orang mukmin yang menunaikan
zakat.
v Ayat 8
Artinya : Dan orang-orang yang memelihara
amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya.
Dalam QS.Al-Mu’minun ayat 8, dapat dikaitkan
dengan Komunikasi. Ayat ini menjelaskan sifat ketiga yang menjadikan orang
mukmin beruntung yaitu dengan memelihara amanat. Di dalam komunikasi, juga
diajarkan bahwa agar terciptanya komunikasi yang baik, kita harus memelihara
amanat (pesan) yang disampaikan.
v Ayat 9
Artinya : Dan orang-orang yang memelihara
shalatnya.
Dalam QS.Al-Mu’minun ayat 9 ini, terkandung
rukun Islam yang kedua yaitu mengerjakan shalat sehari semalam lima waktu. Ayat
ini menjelaskan sifat ke empat yang menjadikan orang mukmin beruntung, yaitu
dengan memelihara shalat.
v Ayat 18-21
Artinya :
[18] Dan Kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran; lalu
Kami jadikan air itu menetap di bumi, dan sesungguhnya Kami benar-benar
berkuasa menghilangkannya,
[19] Lalu dengan air itu, Kami tumbuhkan untuk kamu
kebun-kebun kurma dan anggur; di dalam kebun-kebun itu kamu peroleh buah-buahan
yang banyak dan sebagian dari
buah-buahan itu kamu makan,
[20] dan pohon kayu keluar dari Thursina (pohon zaitun), yang
menghasilkan minyak, dan pemakan makanan bagi orang-orang yang makan,
[21] Dan sesungguhnya pada binatang-binatang ternak,
benar-benar terdapat pelajaran yang penting bagi kamu, Kami memberi minum kamu
dari air susu yang ada dalam perutnya, dan (juga) pada binatang-binatang ternak
itu terdapat faedah yang banyak untuk kamu, dan sebagian daripadanya kamu
makan.
Dalam QS.Al-Mu’minun ayat 18-21 ini, dapat
dikaitkan dengan Pertanian dan
Komunikasi. Allah telah memberikan air, dan dari air itu Allah menumbuhkan pohon-pohon
yang beragam jenisnya, didalam konsep bertani yang baik, tumbuhan harus
disirami seperlunya dan secukupnya, tanpa air tumbuhan akan mati. Allah juga
memberikan bermacam-macam jenis binatang ternak. Semua itu tentu sangat
bermanfaat untuk kelangsungan hidup manusia.
Allah berpesan kepada kita untuk memelihara
semua yang telah Allah berikan, kita sebagai manusia yang taat pada Tuhan dan
untuk menciptakan unsur komunikasi yang baik, kita wajib memelihara amanat
(pesan) yang Allah sampaikan yaitu dengan menjaga semua yang telah Allah
berikan dan memanfaatkan nya dengan baik dan positif.
v Ayat 23
Artinya : Dan sesungguhnya kami telah
mengutus Nuh kepada kaumnya, lalu ia berkata, “Hai kaumku, sembahlah oleh kamu
Allah, (karena) sekali-kali tidak ada tuhan bagimu selain Dia. Maka mengapa
kamu tidak bertakwa (kepada-Nya)?“.
Dalam QS.Al-Mu’minun ayat 23 ini, terkandung
rukun Islam yang pertama yaitu mengucap dua kalimah syahadat. Ayat 23 ini
menjelaskan, bahwa Nabi Nuh as mengajak kaumnya senantiasa untuk menyembah
Allah dan bertakwa kepada Allah, karena tiada tuhan selain Allah SWT.
v Ayat 23-24
Artinya :
[23] Dan sesungguhnya kami telah mengutus Nuh
kepada kaumnya, lalu ia berkata, “Hai kaumku, sembahlah oleh kamu Allah,
(karena) sekali-kali tidak ada tuhan bagimu selain Dia. Maka mengapa kamu tidak
bertakwa (kepada-Nya)?“.
[24] Maka pemuka-pemuka orang yang kafir di antara
kaumnya menjawab: "Orang ini tidak lain hanyalah manusia seperti kamu, yang
bermaksud hendak menjadi seorang yang lebih tinggi dari kamu. Dan kalau Allah menghendaki, tentu Dia mengutus beberapa orang
malaikat. Belum pernah kami mendengar (seruan yang seperti) ini pada masa nenek
moyang kami yang dahulu.
Dalam QS.Al-Mu’minun ayat 23-24 dapat
dikaitkan dengan unsur komunikasi. Di ayat tersebut terjadi proses komunikasi
yang mana terjadinya interaksi antara satu manusia dengan manusia lainnya. Nabi
Nuh as berinteraksi (berkomunikasi) dengan seorang pemuka kafir. Nabi Nuh as sebagai
orang yang menyampaikan pesan, sedangkan seorang pemuka kafir sebagai orang
yang menerima pesan. Jika terjadinya komunikasi (interaksi) maka terjadi pula
efek balik (respon) dari si penerima pesan. Si pemuka kafir tersebut merespon
(efek balik) yang negatif, ia membantah Nabi Nuh as yang mengajaknya untuk
menyembah Allah dan bertakwa kepada-Nya.
v Ayat 116
Artinya : Maka Maha Tinggi Allah, raja
yang sebenarnya; tidak ada tuhan selain Dia. Tuhan yang mempunyai arasy yang
mulia.
Dalam QS.Al-Mu’minun ayat 116, terkandung
rukun Islam yang pertama yaitu mengucapkan dua kalimah syahadat. Di ayat ini
menjelaskan Allah yang Maha Tinggi, tiada tuhan selain Allah SWT, dan Allah
tuhan yang mempunyai arasy mulia.
2.
Surah An-Nur (Cahaya)
Surah An-Nur merupakan
surah yang ke- 24, dan terdiri dari 64 ayat. Surah ini tergolong surah
madaniyyah.
Surah ini
menjelaskan tentang hukum-hukum perzinaan dan hukum-hukum pergaulan.
Dari 64 ayat
surah Al-Mu’minun, hanya beberapa ayat yang mengandung rukun Islam dan dapat
dikaitkan dengan unsur komunikasi. Ayat-ayat tersebut antara lain :
v Ayat 37
Artinya : Laki-laki yang tidak dilalaikan
oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingat Allah, dan
(dari) mendirikan shalatnya, dan (dari) membayar zakat. Mereka takut kepada
suatu hari yang (dari hari itu) hati dan penglihatan menjadi guncang.
Dalam Qs.An-Nur ayat 37 diatas terkandung
rukun Islam yang kedua dan ke empat, yaitu mendirikan shalat dan membayar
zakat.
v Ayat 54
Artinya : Katakanlah, “Taatlah kepada Allah
dan taatlah kepada rasul; dan jika kamu berpaling maka sesungguhnya kewajiban
rasul itu adalah apa yang dibebankan kepadanya, dan kewajiban kamu sekalian
adalah semata-mata apa yang dibebankan kepadamu. Dan jika kamu taat kepadanya, niscaya
kamu mendapat petunjuk. Dan tidak lain kewajiban rasul itu melainkan
menyampaikan (amanat Allah) dengan terang.
Dalam Qs.An-Nur ayat 54 ini dapat dikaitkan
dengan unsur komunikasi. Unsur komunikasi yang terdapat di ayat ini yang bahwa
kewajiban rasul itu adalah menyampaikan amanat (pesan) Allah dengan terang.
Allah memberikan amanat (pesan) kepada rasul untuk disampaikan kepada umat
manusia. Rasul telah menyampaikan amanat (pesan) tersebut kepada kita, berarti
rasul menciptakan unsur komunikasi yang baik dalam menyampaikan amanat.
Sedangkan manusia juga harus mengikuti sifat rasul, menyampaikan amanat (pesan)
yang orang lain sampaikan kepada kita agar terciptanya unsur komunikasi yang
baik.
v Ayat 56
Artinya : Dan dirikan lah shalat, tunaikan
lah zakat, dan taatlah kepada rasul supaya kamu diberi rahmat.
Dalam Qs.An-Nur ayat 56 ini terkandung rukun
Islam yang kedua dan ke empat, yaitu mendirikan shalat dan menunaikan zakat.
Allah memerintahkan kita untuk mendirikan
shalat, menunaikan zakat, dan taat kepada rasul agar kita mendapatkan rahmat.
Sebagaimana diayat 54 dijelaskan bahwa Allah memberi amanat (pesan) kepada
rasul untuk disampaikan kepada umat manusia, ini dapat dikaitkan dalam
komunikasi bahwa rasul menjaga amanat (pesan) Allah dan menyampaikan amanat
(pesan) Allah kepada manusia, kita sebagai manusia yang taat kepada rasul harus
mengikuti dan menjaga amanat (pesan) Allah yang rasul sampaikan, jika kita taat
kepada rasul berarti kita juga taat kepada amanat (pesan) Allah. Dengan begitu kita
akan mendapatkan rahmat dari Allah SWT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar