Senin, 22 Oktober 2012

T.Miftakhul Rizki

NAMA: T. MIFTAKHUL RIZKI
KELAS  : SEP 01             
NIM : 1205102010081
KELOMPOK: 18
 
 
Rukun Islam Dikaitkan Dengan Al-Qur’an Dan Komunikasi
 
Rukun Islam dikaikan :
Ø Unsur-unsur komunikasi dalam Al-Qur’an
Ø Jenis-jenis komunikasi
Ø Hambatan komunikasi dalam Al-Qur’an
Ø Komunikasi intra personal
 
            Komunikasi adalah proses penyampaian fikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambing-lambang yang bermakna bagi kedua belah pihak dengan menggunakan media tertentu untuk merubah sikap seseorang atau senjumlah orang sehingga ada efek tertentu yang diharapkan.
           
            Komunikasi dalam Al-Qur’an adalah komunikasi dengan sang pencipta ( ALLAH ). Adapun prosesnya dalam komunikasi serta keterkaitan dengan rukun islam terlihat jelas dalam tiap-tiap kutipan ayat dan Al-Qur’an yang telah ALLAH wahyukan kepada Nabi Muhammad Saw, menyakut rukun islam yang 5 yaitu :
 
Ø  Mengucap dua kalimat syahadat
Ø  Mendirikan shalat
Ø  Berpuasa dalam bulan ramadhan
Ø  Membayar zakat
Ø  Naik haji kebaitullah bagi yang mampu
 
            Dari perintah ALLAH dalam tiap-tiap kepingan rukun islam tersebut mengandung unsur komunikasi melalui pesan-pesan dalam Al-Qur’an serta isyarat sebagai petunjuk dalam menjelani kehidupan supaya tidak tersesat baik dalam unsur duniawi ( dunia ) maupun ukhrawi ( akhirat ). Dengan tujuan supaya kita memperoleh kebahagiaan didunia dan diakhirat serta menggapai tujuan akhir dari kehidupan yaitu bisa menjadi salah satu dari sekian penghuni surga ALLAH.
            Maka dalam rukun islam ini terdapat kewajiban bagi kita untuk melaksanakannya semampu kita terutama syahadat yang telah dibisikan ditelinga kita saat lahir kedunia. Kemudia shalat adalah tiang agama kita  yang tidak boleh ditinggalkan, kecuali perempuan dalam keadaan haid/nifas maka bagimereka terdapat rukhshah ( keringanan ) untuk tidak bisa mengerjakan sampai darahnya kering, demikian pula dengan perintah puasa, zakat bisa telah mencapai nisab dan menunaikan haji bagi yang mampu.
 
Surat Al-Mu’minum ayat 1-4 juz ke-18
 
 
 
 
 
 






1.      Sungguh beruntung orang-orang yang beriman
2.      ( yaitu ) orang yang khusyuk dalam shalatnya
3.      dan orang-orang yang menjauhkan diri dari ( perbuatan dan perkataan yang tidak berguna                
4.      dan orang yang menunaikan zakat
           
            Dalam ayat ini terdapat dua perintah ALLAH yang saling keterkaitan yaitu shalat dan zakat yang termasuk bagian dari rukun islam yang wajib diamalkan sebagai wujud komunikasi dan cara mendekatkan diri kita kepada ALLAH Swt.
 
       Unsur-unsur komunikasi :
Ø  Sumber ( sourche )
Ø  Pesan ( message )
Ø  Saluran ( channel )
Ø  Penerima ( received )
Ø  Efek balik ( feedback )
 
            Unsur komunikasi dalam ayat diatas menyebutkan bahwa ALLAH ( sebagai pemberi perintah ) menyampaikan pesannya kepada umat melalui Al-Qur’an sebagai sumber pesan ( sourche ) dan kemudian tersebar luas melalui tangan ke tangan turun-temurun melalui chanel ( saluran ) kepada seluruh umat islam dan zaman dahulu hingga sampai saat ini kita dapat membaca dan menggamalkan isi dari Al-Qur’an, setiap pesan yang ALLAH mengandung segala unsur kebaikan yang wajib kita kerjakan selaku penerima ( received ) untuk ditanggapi kepada ALLAH dengan merealisasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
            Dalam ayat diatas diharuskan kepada kita mengerjakan shalat, karena shalat itu adalah sebuah alat komunikasi yang paling efektif untuk mendekatkan diri kita padanya, dan diperintahkan untuk menunaikan zakat untuk menyucikan seluruh harta kita supaya terbebas dari sifat bakhil dan kikir, yakinlah semua yang diperintahkan untuk menunaikan zakat akan mendapat hikmahnya.
 
 
Jenis-jenis Komunikasi
·       Komunikasi Verbal
              Komunikasi verbal padat ayat diatas menggunakan pembendaharaan kata ( vocatulary ) yang tersusun dari rangkaian sastra kata-kata yang indah yang tidak ada satu karanganpun yang bisa menyamai kalimat-kalimat dan unsur sastra yang terkandung dalam Al-Qur’an, disertai dengan kecepatan ( racing ) dalam proses penyampaiannya melaluin penyebarannya lewat para sahabat, tabi’in, tabiut, tabi’in tabiut, alim ulama hingga sampai kepada kita melalui ( intonasi ) yang jelas dalam penyebaran dak’wah islam hingga syiar islam ini tersebar keseluruh penjuru dunia dan supaya manusia bisa hidup dengan berlandaskan perintah ALLAH dan sunnah rasulullah yang tersampaikan melalui ayat-ayat Al-Qur’an serta hadist Nabi, ijma’ ( pendapat alim ulama ) dan qiyas ( pendapat ulama berdasarkan Al-Qur’an dan Hadist ).
 
·        Komunikasi Non-verbal
              Disebut komunikasi Non-verbal disini dikarenakan ayat Al-Qur’an itu tidak langsung tersampaikan kepada umat manusia melalui perkataan, akan tetapi melalui perantara Al-Qur’an yang turun secara berangsur-angsur kemudia dibekukan menjadi sebuah kitab suci yang sempurna tersusun dengan teratur dan tapi pada zaman kekhalifahan Umar bin khatab.
 
Hambatan komunikasi dalam Al-Qur’an
              Terjadinya hambatan dalam komunikasi dikarenakan Al-Qur’an tersebut sampai kepada penerima, jarang sekali dari mereka yang menggamalkan isi-isi yang tercatat dalam Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari, bahkan melakukan perubahan terhadap isi Al-Qur’an. Barang siapa yang mengamalkan Al-Qur’an maka pada hari kiamat ia akan menjadi saksi didepan ALLAH sebagai pembela kita,  bahwa kita pernah membaca dan mengamalkan selama hidup diduinia.
 
Komunikasi Intra Personal
·        Sensasi
              Timbulnya sensasi dalam ayat diatas dikarenaka berisi perintah melaksanakan shalat dan larangan untuk menjauhi perkataan dan perbuatan yang tidak berguna karena akan menimbulkan kefatalan dan kesia-siaan. Tindaklah akan berguna hanya akan menambah dosa dan menjerumuskan kita kedalam lubang api nereka.
 
 
·        Persepsi
              Persepsi dalam Al-Qur’an tergantung pada diri kita masing-masing bagaimana kita merespon terhadap perintah yang terkandung dalam ayat tersebut melalui kisah-kisah umat terdahulu sebagai peringatan bagi kita untuk meningkatkan iman dan ketaqwaan kita serta menjadi lebih baik, lebih dekat dengan ALLAH dengan memperbanyak dzikir dan istigfar, serta mengintrospeksi diri ( muhasabah ) dengan menggingat kesalahan yang pernah dilakukan.
 
·        Memori
              Peringatan dalam Al-Qur’an merupakan suatu memori yang bersifat abadi dari kejadian-kejadian yang tercantum dalam Al-Qur’an dengan segala kandungan elemen-elemen positifnya yang dapat menambah wawasan dam ketaqwaan yang membimbing kita menuju kebenaran islam sebagai agama hakiki, serta menjauhkan kita dari aspek-aspek kemungkaran jika kita meyakini dan mengimaninya dengan sepenuh hati karena kencintaan kita amal besar akan Al-Qur’an yang lengkap, murni, dan sempurna dari kitab-kitab sebelumnya.
 
·        Proses Berfikir
              Tersebarnya ayat yang disampaikan oleh para pendakwah islam merupakan sebuah proses mulanya ayat ini tersampaikan melalui tangan-tangan mereka, sehingga menjadi sebuah proses ( perekaman ) dari penerima kemudian tersimpan dalam memori ( proses penyimpanan ) dan tersalurkan ke orang lain melalui dakwah, kemudian terjadi ( proses pemanggilan ) sebagai tujuan dari dakwah untuk mengajak kepada jalan lurus dan benar, sesuai dengan aqiqah ahlussunnah waljama’ah. Proses mata rantai dari perjalan dakwah orang-orang ini membela agama ALLAH bahkan mereka rela mati dijalan ALLAH sebagai syuhada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar