NAMA: T.
MIFTAKHUL RIZKI
KELAS : SEP 01
NIM : 1205102010081
KELOMPOK:
18
Rukun Islam Dikaitkan
Dengan Al-Qur’an Dan Komunikasi
Rukun Islam dikaikan :
Ø Unsur-unsur komunikasi dalam
Al-Qur’an
Ø Jenis-jenis komunikasi
Ø Hambatan komunikasi dalam Al-Qur’an
Ø Komunikasi intra personal
Komunikasi adalah proses penyampaian
fikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan
lambing-lambang yang bermakna bagi kedua belah pihak dengan menggunakan media
tertentu untuk merubah sikap seseorang atau senjumlah orang sehingga ada efek
tertentu yang diharapkan.
Komunikasi dalam Al-Qur’an adalah
komunikasi dengan sang pencipta ( ALLAH ). Adapun prosesnya dalam komunikasi
serta keterkaitan dengan rukun islam terlihat jelas dalam tiap-tiap kutipan
ayat dan Al-Qur’an yang telah ALLAH wahyukan kepada Nabi Muhammad Saw, menyakut
rukun islam yang 5 yaitu :
Ø Mengucap dua kalimat syahadat
Ø Mendirikan shalat
Ø Berpuasa dalam bulan ramadhan
Ø Membayar zakat
Ø Naik haji kebaitullah bagi yang mampu
Dari
perintah ALLAH dalam tiap-tiap kepingan rukun islam tersebut mengandung unsur
komunikasi melalui pesan-pesan dalam Al-Qur’an serta isyarat sebagai petunjuk
dalam menjelani kehidupan supaya tidak tersesat baik dalam unsur duniawi (
dunia ) maupun ukhrawi ( akhirat ). Dengan tujuan supaya kita memperoleh
kebahagiaan didunia dan diakhirat serta menggapai tujuan akhir dari kehidupan
yaitu bisa menjadi salah satu dari sekian penghuni surga ALLAH.
Maka dalam
rukun islam ini terdapat kewajiban bagi kita untuk melaksanakannya semampu kita
terutama syahadat yang telah dibisikan ditelinga kita saat lahir kedunia.
Kemudia shalat adalah tiang agama kita
yang tidak boleh ditinggalkan, kecuali perempuan dalam keadaan
haid/nifas maka bagimereka terdapat rukhshah ( keringanan ) untuk tidak bisa
mengerjakan sampai darahnya kering, demikian pula dengan perintah puasa, zakat
bisa telah mencapai nisab dan menunaikan haji bagi yang mampu.
Surat Al-Mu’minum ayat 1-4 juz ke-18
1. Sungguh beruntung orang-orang yang
beriman
2. ( yaitu ) orang yang khusyuk dalam
shalatnya
3. dan orang-orang yang menjauhkan diri
dari ( perbuatan dan perkataan yang tidak berguna
4. dan orang yang menunaikan zakat
Dalam ayat
ini terdapat dua perintah ALLAH yang saling keterkaitan yaitu shalat dan zakat
yang termasuk bagian dari rukun islam yang wajib diamalkan sebagai wujud
komunikasi dan cara mendekatkan diri kita kepada ALLAH Swt.
Unsur-unsur komunikasi :
Ø Sumber ( sourche )
Ø Pesan ( message )
Ø Saluran ( channel )
Ø Penerima ( received )
Ø Efek balik ( feedback )
Unsur komunikasi dalam ayat diatas
menyebutkan bahwa ALLAH ( sebagai pemberi perintah ) menyampaikan pesannya
kepada umat melalui Al-Qur’an sebagai sumber pesan ( sourche ) dan kemudian
tersebar luas melalui tangan ke tangan turun-temurun melalui chanel ( saluran )
kepada seluruh umat islam dan zaman dahulu hingga sampai saat ini kita dapat
membaca dan menggamalkan isi dari Al-Qur’an, setiap pesan yang ALLAH mengandung
segala unsur kebaikan yang wajib kita kerjakan selaku penerima ( received )
untuk ditanggapi kepada ALLAH dengan merealisasikannya dalam kehidupan
sehari-hari.
Dalam ayat diatas diharuskan kepada
kita mengerjakan shalat, karena shalat itu adalah sebuah alat komunikasi yang
paling efektif untuk mendekatkan diri kita padanya, dan diperintahkan untuk
menunaikan zakat untuk menyucikan seluruh harta kita supaya terbebas dari sifat
bakhil dan kikir, yakinlah semua yang diperintahkan untuk menunaikan zakat akan
mendapat hikmahnya.
Jenis-jenis Komunikasi
· Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal padat ayat
diatas menggunakan pembendaharaan kata ( vocatulary ) yang tersusun dari
rangkaian sastra kata-kata yang indah yang tidak ada satu karanganpun yang bisa
menyamai kalimat-kalimat dan unsur sastra yang terkandung dalam Al-Qur’an,
disertai dengan kecepatan ( racing ) dalam proses penyampaiannya melaluin
penyebarannya lewat para sahabat, tabi’in, tabiut, tabi’in tabiut, alim ulama
hingga sampai kepada kita melalui ( intonasi ) yang jelas dalam penyebaran
dak’wah islam hingga syiar islam ini tersebar keseluruh penjuru dunia dan
supaya manusia bisa hidup dengan berlandaskan perintah ALLAH dan sunnah
rasulullah yang tersampaikan melalui ayat-ayat Al-Qur’an serta hadist Nabi,
ijma’ ( pendapat alim ulama ) dan qiyas ( pendapat ulama berdasarkan Al-Qur’an
dan Hadist ).
·
Komunikasi
Non-verbal
Disebut komunikasi Non-verbal
disini dikarenakan ayat Al-Qur’an itu tidak langsung tersampaikan kepada umat
manusia melalui perkataan, akan tetapi melalui perantara Al-Qur’an yang turun
secara berangsur-angsur kemudia dibekukan menjadi sebuah kitab suci yang
sempurna tersusun dengan teratur dan tapi pada zaman kekhalifahan Umar bin
khatab.
Hambatan komunikasi dalam Al-Qur’an
Terjadinya hambatan dalam komunikasi
dikarenakan Al-Qur’an tersebut sampai kepada penerima, jarang sekali dari
mereka yang menggamalkan isi-isi yang tercatat dalam Al-Qur’an dalam kehidupan
sehari-hari, bahkan melakukan perubahan terhadap isi Al-Qur’an. Barang siapa
yang mengamalkan Al-Qur’an maka pada hari kiamat ia akan menjadi saksi didepan ALLAH
sebagai pembela kita, bahwa kita pernah
membaca dan mengamalkan selama hidup diduinia.
Komunikasi Intra Personal
·
Sensasi
Timbulnya
sensasi dalam ayat diatas dikarenaka berisi perintah melaksanakan shalat dan
larangan untuk menjauhi perkataan dan perbuatan yang tidak berguna karena akan
menimbulkan kefatalan dan kesia-siaan. Tindaklah akan berguna hanya akan
menambah dosa dan menjerumuskan kita kedalam lubang api nereka.
·
Persepsi
Persepsi
dalam Al-Qur’an tergantung pada diri kita masing-masing bagaimana kita merespon
terhadap perintah yang terkandung dalam ayat tersebut melalui kisah-kisah umat
terdahulu sebagai peringatan bagi kita untuk meningkatkan iman dan ketaqwaan
kita serta menjadi lebih baik, lebih dekat dengan ALLAH dengan memperbanyak dzikir
dan istigfar, serta mengintrospeksi diri ( muhasabah ) dengan menggingat
kesalahan yang pernah dilakukan.
·
Memori
Peringatan
dalam Al-Qur’an merupakan suatu memori yang bersifat abadi dari
kejadian-kejadian yang tercantum dalam Al-Qur’an dengan segala kandungan
elemen-elemen positifnya yang dapat menambah wawasan dam ketaqwaan yang
membimbing kita menuju kebenaran islam sebagai agama hakiki, serta menjauhkan
kita dari aspek-aspek kemungkaran jika kita meyakini dan mengimaninya dengan
sepenuh hati karena kencintaan kita amal besar akan Al-Qur’an yang lengkap,
murni, dan sempurna dari kitab-kitab sebelumnya.
·
Proses
Berfikir
Tersebarnya ayat yang disampaikan
oleh para pendakwah islam merupakan sebuah proses mulanya ayat ini tersampaikan
melalui tangan-tangan mereka, sehingga menjadi sebuah proses ( perekaman ) dari
penerima kemudian tersimpan dalam memori ( proses penyimpanan ) dan tersalurkan
ke orang lain melalui dakwah, kemudian terjadi ( proses pemanggilan ) sebagai
tujuan dari dakwah untuk mengajak kepada jalan lurus dan benar, sesuai dengan
aqiqah ahlussunnah waljama’ah. Proses mata rantai dari perjalan dakwah
orang-orang ini membela agama ALLAH bahkan mereka rela mati dijalan ALLAH
sebagai syuhada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar