Kamis, 08 November 2012


NAMA          :   DHIYAN NUBLINA
NIM              :   1205102010083
KELAS         :   SEP 1


Tugas               :     Teknik Penulisan Ilmiah
Dosen              :     Dr. Ir Suyanti Kasimin, M.Si
Judul Jurnal      :     Maksimilasi Laba Usaha Tanaman Anggrek Pot
                              (Orchidaceae) di Kota Samarinda
Pengarang       :     Mursidah
Tahun Jurnal    :     2005

Analisis Jurnal
Tema               :           Maksimilasi Laba Usaha Tanaman Anggrek Pot
                                    (Orchidaceae) di Kota Samarinda

A.     Etika Penulisan Jurnal

-          Jurnal ini sangat cocok diterbitkan dan dikembangkan, karena tanaman anggrek menyangkut dalam bidang pertanian, dan peluang bisnis dibidang penganggrekan sangat besar.
-          Menyebutkan pengarang jurnal, tempat dan waktu terbit.
-          Setiap kutipan menyebutkan sumber kutipan. Dalam artian tidak plagiat.
-          Bahasa yang digunakan dalam artikel sangat baku, dan tidak berbelit-belit, dapat dipahami, dan juga tidak keseringan menggunakan kata yang berulang-ulang.
-          Metode penelitian dalam bentuk kuantitatif. Menganalisi data secara umum berdasarkan angka.

B.      Gagasan Awal

Anggrek, keuntungan, produksi, maksimalisasi dan optimalisasi.

C.      Gagasan Yang Dikembangkan

            Anggrek merupakan tanaman bunga hias berupa benalu yang bunganya indah. Anggrek dikenal sebagai tanaman hias populer yang dimanfaatkan bunganya. Bunga anggrek sangat indah dan variasinya hampir tidak terbatas. Anggrek biasa dijual sebagai tanaman pot maupun sebagai bunga potong. Keuntungan tanaman ini adalah sebagai tanaman hias karena bunga anggrek mempunyai keindahan, baunya yang khas. Selain itu anggrek bermanfaat sebagai campuran ramuan obat-obatan, bahan minyak wangi dan minyak rambut.
            Semakin banyak jenis anggrek yang dibudidayakan, maka semakin banyak hasil produksi dan laba yang didapatkan dari hasil penjualannya. Menurunnya luas areal panen berpengaruh pada turunnya produksi anggrek untuk menghasilkan bunga mengalami peningkatan. Perencanaan produksi dilakukan mulai pada saat pembibitan, penanaman (repotting), pemeliharaan dan panen. Perencanaan produksi yang dilakukan perusahaan untuk meminimalkan risiko produksi antara lain dengan melakukan diversifikasi produk yaitu dengan portofolio dimana dalam satu luasan lahan ditanam anggrek dengan menggunakan bibit teknik seedling dan bibit teknik mericlone. Hal ini dapat meningkatkan produksi karena dapat saling menguntungkan antara tanaman yang satu dengan yang lain. Dengan mengusahakan tanaman anggrek secara portofolio dapat meminimalisasi risiko produksi yang terjadi, sehingga persentase keberhasilan produksi tanaman anggrek dapat ditingkatkan.
           
D.     Isi Artikel

Latar Belakang Masalah

            Anggrek temasuk tanaman dari keluarga Orchidaceae. Tanaman ini tersebar luas di pelosok dunia, termasuk Indonesia. Dari 20.000 spesies anggrek yang tersebar di seluruh dunia, kurang lebih 5.000 diantaranya tersebar di hutan-hutan Indonesia. Perdagangan anggrek secara garis besar dapat dibagi menjadi produksi bunga potong, tanaman anggrek pot hias sebagai hobi, usaha retail, rental dan tanaman anggek hias untuk pekarangan. Selain tanaman anggrek sebagai komoditas langsung yang diperdagangkan, prasarana dan sarana peranggrekan juga menjadi peluang usaha yang menjanjikan. Peluang bisnis di bidang peranggrekan sangat besar, dari mengadakan silangan untuk menciptakan kultivar baru, menyebar benih di laboratorium untuk menghasilkan botolan anak semai, menanam anak semai hingga menjadi kompot, memindahkan dan membesarkan bibit kompot menjadi tanaman remaja, lalu menjadi tanaman dara dan dilanjutkan dengan pembesaran tanaman untuk menghasilkan tanaman pot anggrek hias berbunga atau poduksi bunga potong.
            Pada umumnya pengusaha anggrek belum mengetahui bahwa laba maksimum tidak harus diperoleh pada tingkat produksi yang maksimal, tetapi pada tingkat produksi tertentu yang disebut tingkat produksi optimal. Berdasarkan hal tersebut, maka dilakukan penelitian untuk mengetahui berapa jumlah produksi optimal dan laba maksimum yang dapat diperoleh pemilik usaha tanaman anggrek pot.

Metodologi Penelitian

            Penelitian dilaksanakan selama dua bulan yang berlangsung dari bulan Oktober sampai Desember 2005 dengan mengambil lokasi di Kota Samarinda.
Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui observasi langsung di lapangan berupa wawancara dengan pengusaha tanaman anggrek yang berpedoman pada daftar pertanyaan yang telah disusun sesuai dengan tujuan penelitian. Data-data primer tersebut berupa biaya produksi meliputi biaya sarana produksi, biaya tenaga kerja, biaya penyusutan alat, biaya persiapan lahan, jumlah produksi, harga jual anggrek, penerimaan, keuntungan(laba) dan lain-lain. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui studi kepustakaan dan dari berbagai insertansi.
            Menurut Sugiono (1994), jika jumlah populasi kurang dari 30 orang, maka pengambilan sampel dilakukan secara sensus/sampel jenuh.
Berdasarkan acuan di atas, maka tehnik pengambilan sampel yang dilakukan adalah sampel jenuh, dimana populasi pengusaha tanaman anggrek pot ada 4 orang.
Data yang diperoleh akan disajikan dalam bentuk tabel, kemudian dianalisis, dibahas dan ditarik kesimpulan.
            Jumlah biaya yang dikeluarkan dalam suatu usaha diketahui dengan menggunakan pendekatan persamaan yang dikemukakan oleh Boediono (1989) sebagai berikut :
C = f(Q)
C = a + bQ + cQ²
Keterangan :
C          =         Cost (biaya);
a           =         Koefisien biaya tetap;
b,c       =         Koefisien biaya tidak tetap;
Q         =         Quantity(jumlah hasil produksi).
Penyelesaikan persamaan biaya dapat menggunakan persamaan kuadratik :
C = a + bQ + cQ²

Maka :
ΣC = na + bQ + cΣQ2
ΣCQ = aΣQ + bΣQ2 + cΣQ3
ΣCQ2 = aΣQ2 + bΣQ3 + cΣQ4

            Nilai a, b, c dapat diperoleh dengan menggunakan penyelesaian persamaan determinan (Sudjana, 1996). besarnya penerimaan (revenue) menurut Wasis (1981) ditentukan dengan pendekatan persamaan :
P = f(Q)
P = a + bQ
R = P . Q

Maka :
R = (a + bQ)Q
R = aQ + bQ2

Keterangan :
R          =          Total revenue (penerimaan);
P          =          Price (harga);
Q         =          Quantity (jumlah produksi);
a,b       =          Konstanta.
Maka :
ΣP = na + bΣQ
ΣPQ = aΣQ + bΣQ2

            Nilai a dan b menurut Sudjana (1996) dapat dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

a = ΣPΣQ2 - ΣQΣPQ
        nΣQ2 - (ΣQ2)
b = nΣPQ - ΣQΣP
       nΣQ2 - (ΣQ2)


            Menurut Gaspersz (2001), tingkat produksi optimal dapat dicapai pada saat :
MR = MC
dC/dQ = dR/dQ = 0

keterangan :
MC      =          Marginal cost (biaya tambahan);
MR      =          Marginal revenue (penerimaan tambahan);
dC/dq  =          Turunan pertama persamaan biaya;
dR/dQ  =          Turunan pertama persamaan penerimaan.

            Oleh Lincolin Arsyad (2000), besarnya keuntungan (laba) diperoleh dari :
 = TR –TC

Keterangan :
          =          Profit (laba/keuntungan);
TR        =          Total revenue (penerimaan total);
TC        =          Total cost (biaya total).

            Laba maksimum tercapai apabila turunan pertama laba/keuntungan sama dengan nol yaitu  ’ = 0, atau pada saat tambahan penerimaan (marginal revenue) sama dengan tambahan biaya (marginal cost).

Hasil dan Pembahasan

A.      Gambaran Umum Usaha Tanaman Anggrek
            Jenis anggrek yang dibudidayakan pada usaha tanaman anggrek pot di Kota Samarinda antara lain : Anggrek Hitam, Cattleya, Phalaenopsis, Dendrobium, Vanda Mokara, Vanda Douglas, Vanda Golden Shower, Coleogyne dan Anggrek Hibrida.Tahapan-tahapan budidaya tanaman anggrek yang dilakukan oleh pengusaha anggrek di Kota samarinda adalah sebagai berikut :
1.      Persiapan lahan
2.      Penanam bibit
3.      Pemeliharaa, meliputi :
·         Penyiraman
·         Pemupukan
·         Pengendalian hama dan penyakit
·         Pemanena

B.      Biaya Produksi
            Biaya produksi yang diperhitungkan dalam penelitian ini meliputi biaya sarana produksi, biaya tenaga kerja, biaya persiapan lahan, biaya penyusutan alat dan biaya lain-lain.

1.      Biaya Sarana Produksi
            Bibit yang digunakan oleh responden adalah Anggrek Hitam, Cattleya, Phalaenopsis, Dendrobium, Vanda Mokara, Vanda Douglas, Vanda Golden Shower, Coleogyne dan Anggrek Hibrida. Jumlah biaya bibit yang dikeluarkan adalah sebesar Rp.136.925.000,00 dengan ratarata Rp.34.231.250,00 per responden atau Rp.859.025,00/m2 dengan rata-rata Rp.214.756,25/m2 untuk tiap responden.
            Pupuk yang digunakan oleh responden adalah NPK mutiara, Gandasil D, Gandasil B, Hyponex Merah, Hyponex Hijau, Hponex Biru, Amigro Merah, Amigro Hijau, Amigro Biru, Pupuk Kandang, Atonic, Gaviota, Vitabloom Orchid sp 30:10:10, Vitabloom Orchid sp 20:20:20 dan Vitabloom sp Biru. Jumlah biaya pupuk yang dikeluarkan oleh pengusaha tanaman anggrek pot sebesar Rp.2.457.500,00 dengan rata-rata Rp.614.375,00 per responden atau Rp.12.270,00/ m2 dengan rata-rata Rp3.607,50/m2 untuk tiap responden.          Pestisida yang digunakan oleh responden adalah fungisida, yaitu Dithane M-45 serta insektisida, yaitu Furadan, Akodan, Apsa, Supracide dan Matador.         Jumlah biaya pestisida yang dikeluarkan oleh pengusaha tanaman anggrek pot sebesar Rp.2.457.500,00 dengan rata-rata Rp.614.375,00 per responden atau Rp.12.270,00/m2 dengan rata-rata Rp.3.067,50/m2 per responden.
            Media tanam yang digunakan oleh responden adalah pakis, arang dan serutan kayu. Jumlah biaya media tanam yang dikeluarkan pleh pengusaha tanaman anggrek pot sebesar Rp.4.030.000,00 dengan rata-rata Rp.1.007.500,00 per responden atau Rp.23.610,00/m2 dengan rata-rata Rp.5.902,50/m2 per responden.
            Jumlah biaya kawat yang dikeluarkan sebesar Rp.98.000,00 dengan rata-rata Rp.24.500,00 per responden atau Rp.665,00/m2 dengan rata-rata Rp.166,25/m2 per responden.
            Pot yang digunakan oleh responden adalah pot tanah liat dan pot kayu. Jumlah biaya pot yang dikeluarkan sebesar Rp.19.325.000,00 dengan rata-rata Rp.4.831.250,00 per responden atau Rp.111.625,00/m2 dengan rata-rata Rp.27.906,25/m2 untuk tiap responden.
            Jumlah biaya sarana produksi yang dikeluarkan oleh pengusaha tanaman anggrek pot adalah Rp.163.588.500,00 dengan rata-rata Rp.40.897.125,00 per responden atau Rp.1.012.976,00/m2 dengan rata-rata Rp.253.244,00/m2.

2.      Biaya Persiapan Lahan
            Biaya persiapan lahan meliputi biayabiaya yang dikeluarkan untuk penyiangan rumput dan pembersihan lahan, pembuatan rak serta pembuatan naungan.
            Jumlah biaya persiapan lahan yang dikeluarkan oleh pengusaha tanaman anggrek pot adalah Rp.12.605.000,00 dengan rata-rata Rp.3.151.250,00 per responden atau Rp.70.570,00/m2 dengan rata-rata Rp.17.642,50/m2 untuk tiap responden.

3.      Biaya Tenaga Kerja
            Standar upah yang berlaku di lokasi penelitian adalah Rp.500.000,00 per bulan. Jumlah biaya tenaga kerja yang dikeluarkan adalah sebesar Rp.30.000.000,00 dengan ratarata Rp.7.500.000,00 per responden atau Rp.204.000,00/m2 dengan rata-rata Rp.1.000,00/m2.

4.      Biaya Penyusutan Alat
            Biaya penyusutan alat yang diperhitungkan meliputi sprayer, handsprayer, pompa air dan gunting. Biaya penyusutan alat dapat dihitung dengan cara membagi harga pembelian alat dengan umur teknis masingmasing alat tersebut.
            Jumlah biaya penyusutan alat yang dikeluarkan oleh pengusaha tanaman anggrek pot dalah Rp.1.116.875,00 dengan rata-rata Rp.279.218,75 per responden atau Rp8,020,00/m2 dengan rata-rata Rp.2.005,00/m2 per responden.
            Dengan demikian jumlah biaya produkjsi yang dikeluarkan oleh pengusaha tanaman anggrek pot adalah Rp.207.310.375,00 dengan rata-rata Rp.51.827.593,75 per responden atau Rp.1.295.566,00/m2 dengan rata-rata Rp.323.891,50/m2 per responden.

C.      Produk, Nilai Produk dan Penerimaan
            Produk adalah hasil produksi yangdiperoleh dalam satu tahun berupa tanaman anggrek pot. Penerimaan diperoleh dengan mengalikan jumlah produk dengan harga jual
per pot.
            Jumlah produksi yang diperoleh pengusaha tanaman anggrek pot per tahun adalah 5.268 pot dengan rata-rata 1.317 pot per responden atau sebesar 32 pot/m2 per tahun dengan rata-rata 8 pot/m2 untuk tiap responden.
            Harga jual rata-rata anggrek pot adalah Rp.64.599,98 per pot. Dari hasil penjulalan produk akan diperoleh penerimaan Rp.340.410.000,00 per tahun dengan rata-rata Rp.85.102.500,00 per responden atau Rp.2.098.542,21/m2 dengan rata-rata Rp.524.635,55/m2 untuk tiap responden.

D.     Analisis Hasil
            Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data penelitian dari responden pengusahan tanaman anggrek pot diperoleh persamaan biaya (TC), dimana C = a + bQ + cQ2. Maka persamaan biaya total usaha tanaman anggrek pot adalah TC = 284.812,67 –28,867,98Q + 3.903,73 Q2. Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data penelitian dari responden pengusahan tanaman anggrek pot diperoleh persamaan penerimaan dimana :TR =aQ + bQ2 Maka persamaan penerimaan total usaha tanaman anggrek pot adalah :TR = 59.256,28Q + 661,76Q2.
            Produksi optimal diperoleh pada saat turunan pertama persamaan penerimaan sama
dengan turunan pertama persamaan biaya (MR = MC) Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa produksi optimal pada usaha tanaman anggrek pot per tahun adalah 14 pot tanaman dengan keuntungan maksimal pada saat produksi optimal sebesar Rp 313.500,85 per tahun. Melihat produksi dan keuntungan yang diperoleh pengusaha tanaman anggrek pot masih sangat jauh dari kriteria produksi optimal dan keuntungan maksimal yang telah dianalisis. Pada usaha tanaman anggrek pot beberapa hal yang menyebabkan petani tidak mampu mencapai produksi optimal dan keuntungan maksimal antara lain:
·         Keterbatasan modal
·         Penggunana Input Tidak Optimal
·         Resiko Serangan Hama dan Penyakit
·         Keterampilan Pengusaha yang Terbatas
           
Kesimpul dan Saran

·         Tingkat produksi fisik yang dicapai oleh 4 orang pengusaha tanaman anggrek pot adalah sebesar 32 pot/m2 dengan rata-rata 8 pot/m2 per responden per tahun untuk ratarata luas lahan 162,50 m2, dengan tingkat penerimaan Rp 516.402,88/m2 per tahun dan biaya produksi yang dikeluarkan sebesar Rp 303.707,55/m2 per tahun sehingga keuntungan yang diperoleh sebesar Rp 212.695,33/m2per tahun.
·         Produksi optimal pada usaha tanaman anggrek pot per tahun adalah 14 pot/m2 dengan total penerimaan Rp 959.292,88/m2 per tahun dan biaya produksi Rp645.792,03/m2 per tahun, sehingga keuntungan maksimal yang dicapai pada saat produksi optimum adalah sebesar Rp313.500,85/m2 per tahun. 3. Usaha tanaman anggrek pot di Samarinda belum optimal karena produksi yang dicapai hanya sebanyak 8 pot/m2.
·         Pengusaha tanaman anggrek pot perlu lebih memahami mengenai tehnik budidaya tanaman anggrek pot secara baik dan benar agar dapat memperoleh produksi optimal dan keuntungan maksimal.
·         Untuk meningkatkan penerimaan, pengusaha tanaman anggrek pot harus meningkatkan produksi dengan memperhatikan penggunaan sarana produksi terutama dalam penggunaan pupuk dan pestisida.

E.      Format Penulisan

Font                                           :     Times New Roman
Ukuran Font                               :     10
Jumlah kata dalam abstrak          :     137 kata

F.       Tema Jurnal

      Maksimilasi Laba Usaha Tanaman Anggrek Pot (Orchidaceae) di Kota Samarinda.

G.     Kemuktahiran Rujukan

            Dari segi tema yang dibahas dalam jurnal ini, masih memiliki keterkaitannya dengan perbincangan dunia bisnis di Indonesia. Maka dari itu tema jurnal ini masih dapat dikatakan mutakhir.

H.     Format Rujukan

            Dari segi format rujukan, pengambilan kutipan maupun daftar pustaka yang menjadi referensi bahan jurnal ini dapat dikatakan mutakhir (mengikuti perkembangan jaman), dikarenakan tahun referensi yang diambil masih kurang dari 5 tahun sejak penelitian ini dilakukan yaitu pada tahun 2005.
contohnya kutipan dari pendapat yang dikemukan oleh :

Yos Sutiyoso. 2003. Peluang bisnis anggrek.
Cetakan 1. Penebar Swadaya, Jakarta.

Badan Pusat Statistik Kota Samarinda. 2004.
Samarinda dalam angka 2003. Kantor
Pusat Statistik Kota Samarinda

Tidak ada komentar:

Posting Komentar