Analisis Jurnal Agribisnis
November 9,2012
Tugas : Tehnik Penulisan Ilmiah
Dosen : Dr. Ir. Suyanti Kasimin, M.Si
Pengarang : Sulastriyono
Tahun
Jurnal : 2005
Sumber
Jurnal : Artikel Jurnal Laporan Hasil Penelitian
Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada Tahun 2005
Oleh : Nurul Hidayah
1205102010028
Mahasiswi Agribisnis, Fakultas
Pertanian,
Universitas
Syiah Kuala
Etika Penulisan : •
Tidak Melakukan Plagiat
• Informasi Tepat, Singkat, dan Jelas
• Mengunakan Kaidah Bahasa Indonesia yang
Telah Disempurnakan (EYD)
• Menunjukkan Sumber
Gagasan
Awal : Kearifan lokal, Pengelolaan Sumber Daya
Air Telaga
Gagasan
yang Dikembangkan : Pengelolaan Sumber
Daya Air di Telaga Omang dan
Ngoloro yang Berkaitan Dengan Kearifan
Lokal Masyarakat Setempat
Isi Artikel :
Latar Belakang Masalah
Air
merupakan sumber daya yang mutlak diperlukan bagi kehidupan makhluk hidup dan
lingkungannya. Namun sayang air mengalami ancaman, krisis air dapat berupa
ancaman terhadap kekurangan air di musim kemarau, banjir di musim penghujan dan
pencemaran. Pengelolaan sumber daya air di Indonesia menjadi sangat penting
karena mempertaruhkan kemakmuran rakyat. Masalah utama pengelolaan sumber daya
air di Indonesia adalah kekurangan air diberbagai sektor karena pertambahan
jumlah penduduk dan permintaan untuk air bersih terutama di perkotaan. Dalam
kaitan inilah menarik untuk dilakukan penelitian tentang kearifan lokal ( local widsom ) masyarakat disekitar
telaga guna mendukung program pengolalaan sumber daya air yang berkelanjutan.
Perumusan Masalah
1. Bagaimanakah
realitas lokal masyarakat disekitar telaga dalam pengelolaan sumber daya air telaga ?
2. Kendala
apa sajakah yang dihadapi dan bagaimana solusinya dalam melestarikan, menggali
dan menanamkan nilai-nilai kearifan lokal dalam konteks pengelolaan sumber daya
air telaga ?
Metode Penelitian
Penelitian
dengan tema kearifan lokal ini mengambil lokasi di telaga Omang dan Ngeloro
dikecamatan Saptosari, kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta ditentukan secara
purpossive dengan pertimbangan bahwa dua telaga tersebut merupakan telaga besar
yang tidak pernah kering dan masih digunakan oleh masyarakat setempat untuk
mengetahui berbagai keperluan. Untuk mengumpulkan data kearifan lokal digunakan
cara wawancara dengan responden yaitu warga masyarakat dan pejabat pemerintah
desa di lokasi penelitian. Data kemudian dipilah-pilah untuk mendapatkan data
yang relevan selanjutnya data dimasukkan kedalam tabel ( tabulasi ), dan
selanjutnya dilakukan pembahasan dan dianalisis secara kualitatif dengan
memadukan data dari hasil penelitian dan hasil penelitian kepustakaan untuk
mendapatkan kesimpulan.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Dalam penelitian ini kearifan lokal ( local wisdom ) didefinsikan sebagai
perangkat pengetahuan dari suatu masyarakat yang digunakan untuk memecahkan
berbagai macam masalaah
atau kesulitan secara arif/bijakasana dan berkekuatan seperti hukum maupun
tidak. Kearifan lokal pengelolaan sumber daya air di telaga Omang dan Ngoloro,
secara idealisitas-normatif yaitu adanya budaya Jawa yang disebut wewaler
(larangan) yang harus ditaati oleh setia orang yang berupa : (a) Larangan
menebang pohon-pohonan disekitar telaga. (b) Larangan mengambil air ditelaga
jam 19.00-24.00. (c) Larangan memancing ikan sebelum panen (musim kemarau). (d)
Larangan menangkap binatang liar di sekitar telaga dan, (e) Larangan membuang
sampah di sekitar telaga. Faktanya adalah telaga Omang maupun Ngoloro pada
musim kemarau berwarna hijau dan di dasar telaga terdapat lumpur kotoran hewan
ternak, yang jika diinjak akan terasa gatal apalagi untuk mandi dan mencuci.
Kendala lainnya adalah aspek budaya dan tingkah laku masyarakat yang kurang
memperhatikan aspek kebersihan lingkungan dalam melaksanakan aktifitas mandi
dan mencuci. Solusi yang ditawarkan oleh pemerintah desa dan masyarakat
setempat adalah dengan membentuk lembaga khusus yang diberi kewenangan untuk
mengelola. Dengan melibatkan partisipasi warga masyarakat, pejabat desa dan
perhatian dari pemerintah. Berbagai upaya mengatasi kendala tersebut terus
dilaksanakan dengan mengadakan kerja sama kemitraan dengan lembaga pemerintahan
terkait dan lembaga nonpemerintah.
Kesimpulan
Realitas kearifan lokal pengelolaan
sumber daya air telaga Omang dengan kearifan lokal di telaga Ngloro tampak
dalam berbagai aktifitas budaya atau tingkah laku warga masyarakat pengguna air
telaga yang masih tetap menggunakan air telaga untuk berbagai kepentingan. Dan kendala
yang dihadapi oleh pemerintah maupun masyarakat berupa kendala teknis,
struktural dan budaya (kultural).
Rekomendasi
Untuk mengatasi masalah tersebut, perlu
adanya perhatian dari pemerintah yang langsung mensurvai dan mengontrol pengembangan dan perbaikan
perairan di telaga Omang dan Ngloro. Dan pejabat desa harus memperhatikan dan memikirkan kondisi telaga tersebut, dan juga
harus memotivasi warga masyarakat agar kesadaran terhadap kebersihan telaga
perlu ditingkatkan. Partisipasi warga dalam gotongroyong membersihkan telaga
tersebut. Agar perairan telaga akan
berjalan dengan baik dan warga masyarakat dapat memakai air telaga dalam semua
aktivitas dengan nyaman dan kerbersihan yang terjamin.
Format Penulisan
: •
Font : Times New Roman
• Jumlah
Kata dalam Abstrak : 173
• Ukuran Font : 12
Tema
Jurnal : Kearifan Lokal dalam Masyarakat
Kemutakhiran Rujukan :
Jurnal ini
dipublikasikan tahun 2005,
Judul jurnal yang diangkat oleh penulis
merupakan masalah tentang pengelolaan sumber daya air telaga yang
dimana terdapat kearifan lokal dalam masyarakat. Guna mendukung program
pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan di masyarakat.
Format
Rujukan : • (Suripin, 2004; Vandhana, 2002)
Rujukan ini masih mutakhir
• (Kusumo,1995)
Rujukan ini tidak mutakhir lagi karena telah lebih dari 5 tahun
sebelum dipublikasikannya jurnal ini.
• (Hadad, 2003; Silalahi, 2003; Sukarsa, 2003)
Rujukan ini masih mutakhir
• (Vredenbergt, 1980)
Rujukan ini tidak mutakhir lagi karena telah lebih dari 5 tahun
sebelum dipublikasikannya jurnal ini.
• (Data Potensi Kabupaten Gunung Kidul Tahun 2004).
Rujukan ini masih mutakhir
• (Ketentuan Pasal 1 Angka 7 UU Nomor 7 Tahun 2004).
Rujukan ini masih mutakhir.
• (Abdul Rozaki, 2005; Saini, 2005; K.Hardjasoemantri, 2005)
Rujukan ini masih mutakhir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar