Selasa, 23 Oktober 2012

Peringatan Allah Kepada Manusia



NAMA                             : MUHAMMAD IKHSAN
NIM                                 : 1205102010051
KELAS                            : SEP 1 (JUM’AT PAGI)
MATA KULIAH               : DASAR-DASAR KOMUNIKASI
DOSEN PEMBIMBING   : Dr. Ir. SUYANTI KASIMIN, M.Si



Peringatan Allah Kepada Manusia

Juz 16


1. Surat Maryam Ayat 74
  وَ كَمْ أَهْلَكْنا قَبْلَهُمْ مِنْ قَرْنٍ هُمْ أَحْسَنُ أَثاثاً وَ رِءْياً َ
Artinya:
Berapa banyak umat yang Telah kami binasakan sebelum mereka[907], sedang mereka adalah lebih bagus alat rumah tangganya dan lebih sedap di pandang mata.
 [907]  Maksudnya: umat-umat yang mengingkari Allah seperti kaum 'Aad dan Tsamud.

Dari ayat diatas kaitannya dalam proses komunikasi adalah:
1.      Pengiriman Pesan
Dalam surat Maryam ayat 74 Allah SWT memberi peringatan bahwa tidak terhitung lagi umat-umat  yang terdahulu, generasi dan generasi, datang dan pergi silih berganti. Banyak di antara mereka telah Kami hancurkan.
2.      Simbol/Isyarat
Dalam ayat ini Allah SWT memberi isyarat bahwa orang-orang yang menghiasi rumah tangga dengan berbagai barang mewah, rupanya telah terdapat sejak zaman purbakala, sampai kepada zaman kita sekarang ini.
3.      Mengartikan Kode/Isyarat
Kita sebagai umat Nabi Muhammad SAW dalam memahami pesan dalam ayat ini harus benar-benar mengerti maksud dan tujuan turunnya ayat ini, maka para ulama telah menafsirkan ayat-ayat ini agar kita tidak salah mengartikan dari ayat Allah ini.
4.      Penerima Pesan
Kita harus memahami isi dari ayat ini karena semua yang telah di tetapkan itu adalah untuk kebaikan kita, apabila kita mengikuti atau melaksanakan maka selamatlah kita tetapi jika kita mengingkari maka binasalah kita.

Penjelasan dari ayat tersebut:
 وَ كَمْ أَهْلَكْنا قَبْلَهُمْ مِنْ قَرْنٍ
"Dan berapa banyaknya sebelum mereka telah Kami binasakan daripada ummat-ummat." (pangkal ayat 74)
Artinya bahwa tidak terhitung lagi umat-umat yang terdahulu, generasi dan generasi, datang dan pergi silih berganti. Banyak di antara mereka telah Kami hancurkan:
هُمْ أَحْسَنُ أَثاثاً وَ رِءْياً
"Sedang mereka itu lebih bagus hiasan rumahtangganya dan indah dipandang mata." (ujung ayat 74).
Menghiasi rumah tangga dengan berbagai barang mewah, rupanya sudah ada sejak zaman purbakala, sampai kepada zaman kita sekarang ini. Keperluan manusia di dalam hidup dibagi orang kepada tiga tingkat:
1. Primer artinya barang-barang yang sangat perlu. Misalnya 10 orang penghuni rumah memerlukan 10 buah tempat duduk, dan keperluan lain di dapur dan di kamar-kamar.
2. Sekunder berarti penyempurnaan. Misalnya disediakan kursi ber­lebih, karena untuk menerima tamu. Piring dan Gelas berlebih dari yang perlu, supaya lebih sempurna.
3. Tersier artinya untuk bermewah-mewah, yang berukir-ukir untuk menarik hati. Orang telah merasa kehidupan berlebih dari cukup agar tidak mau ketinggalan zaman.

Melihat kepada bekas-bekas runtuhan Negara-negara Purbakala, seperti di Athena (Yunani Kuno), Parsepolis (Iran Kuno), Mesir Kuno. Mohenjo Daro di Pakistan dan lain-lain, atau di bekas runtuhan kota Pompey yang ditimbun oleh letusan Gunung Merapi, didapati bahwa barang-barang sekunder dan Tersier itu di zaman purbakala telah lebih dulu ada sebagai mana zaman sekarang juga.
Didalam ayat ini diperingatkanlah kepada orang Quraisy yang mem­banggakan diri, memperbandingkan mana yang lebih baik kedudukan dan pertemuan di antara mereka dengan orang-orang yang beriman itu, bahwa kelebihan harta benda, indah-indahnya perhiasan rumah tangga, kemewahan hidup janganlah dijadikan ukuran. Telah banyak sekali umat zaman dahulu yang hidup mereka lebih mewah. perhiasan rumah tangga lebih banyak dan lebih indah di pandang mata, sekarang hanya tinggal bekas saja. Orangnya sudah punah dan musnah, harta bendanya tidak tahu berada dimana. Barang per­hiasan telah menjadi kepunyaan orang lain.
Bahkan ada kebiasaan pada beberapa negeri menguburkan seseorang yang telah meninggal bersama-sama dengan barang perhiasannya. Lama ke­lamaan, walaupun sudah beribu tahun, kuburan itu dibongkar orang dan harta peninggalan itu sudah dicuri orang, atau setelah maju pengetahuan tentang purbakala (arkeologi) dimasukkan orang ke dalam museum untuk jadi tontonan.
Oleh sebab itu amat salah orang yang menyangka bahwa orang yang kaya dan hidupnya mewah dan rumahnya banyak perhiasan, itulah orang yang berharga dan patut dihormati, bukan orang yang beriman kepada Allah tetapi miskin.

2. Surat Maryam Ayat 74

قُلْ مَنْ كانَ فِي الضَّلالَةِ فَلْيَمْدُدْ لَهُ الرَّحْمٰنُ مَدًّا حَتَّى إِذا رَأَوْا ما يُوعَدُونَ إِمَّا الْعَذابَ وَ إِمَّا السَّاعَةَ فَسَيَعْلَمُونَ مَنْ هُوَ شَرٌّ مَكاناً وَ أَضْعَفُ جُنْداً َ

Artinya:
Katakanlah: "Barang siapa yang berada di dalam kesesatan, Maka Biarlah Tuhan yang Maha Pemurah memperpanjang tempo baginya[908]; sehingga apabila mereka Telah melihat apa yang diancamkan kepadanya, baik siksa maupun kiamat, Maka mereka akan mengetahui siapa yang lebih jelek kedudukannya dan lebih lemah penolong-penolongnya".

[908]  Maksudnya: memanjangkan umur dan membiarkan mereka hidup dalam kesenangan.

Dari ayat diatas kaitannya dalam proses komunikasi adalah:
1.      Pengiriman Pesan
Dalam surat Maryam ayat 75 Allah SWT memberi peringatan kepada manusia agar sadar, baik manusia yang sesat itu sendiri ataupun manusia beriman, bahwa biasanya orang yang merasa dirinya berkedudukan kuat itu, yang menghiasi rumah­ tangganya dengan berbagai perhiasan, yang menghabiskan harta bendanya untuk melepaskan keinginan-keinginannya yang tidak ada batas, biasanya orang seperti itu diberi tempo oleh Allah.
2.      Simbol/Isyarat
Dalam ayat ini Allah SWT memberi isyarat bahwa orang-orang yang sesat untuk cepat sadar, orang-orang tersebut akan di beri tempo.
3.      Mengartikan Kode/Isyarat
Kita sebagai umat Nabi Muhammad SAW dalam memahami pesan dalam ayat ini harus benar-benar mengerti maksud dan tujuan turunnya ayat ini, maka para ulama telah menafsirkan ayat-ayat ini agar kita tidak salah mengartikan dari ayat Allah ini.
4.      Penerima Pesan
Kita harus memahami isi dari ayat ini karena semua yang telah di tetapkan itu adalah untuk kebaikan kita,apabila kita mengikuti atau melaksanakan maka selamatlah kita tetapi jika kita mengingkari maka binasalah kita.

Penjelasan dari ayat tersebut:
قُلْ مَنْ كانَ فِي الضَّلالَةِ فَلْيَمْدُدْ لَهُ الرَّحْمٰنُ مَدًّا

"Katakanlah: Barangsiapa yang berada dalam kesesatan, biarlah Tuhan Pengasih memperpanjang tempo baginya sedemikian panjang. " (pangkal ayat 75).

Artinya, bahwa ayat ini memberi ingat kepada manusia agar sadar, baik manusia yang sesat itu sendiri ataupun manusia beriman, bahwa biasanya orang yang merasa dirinya berkedudukan kuat itu, yang menghiasi rumah ­tangganya dengan berbagai perhiasan, yang  menghabiskan harta bendanya untuk melepaskan keinginan-keinginannya yang tidak ada batas, biasanya orang seperti itu diberi tempo oleh Allah. Diberi dia kesempatan yang panjang, sampai dia lupa daratan. Tetapi apakah itu akan kekal? Sehingga  apa artinya tempo yang panjang itu? Bukankah panjang itu ada ujungnya dan luas itu akan bertepi? Kalau misal­nya seseorang menjadi kaya-raya, berkedudukan tinggi, bahkan kekayaannya itu didapatnya  karena jabatannya yang tinggi, sehingga dia ­leluasa memakai harta benda rakyat yang dia kuasai, tidakkah suatu saat nanti rahasianya akan terbuka dan dia ditangkap, lalu dia pindahkan dari rumah yang mewah itu ke dalam penjara yang sempit. 

حَتَّى إِذا رَأَوْا ما يُوعَدُونَ إِمَّا الْعَذابَ وَ إِمَّا السَّاعَةَ فَسَيَعْلَمُونَ مَنْ هُوَ شَرٌّ مَكاناً وَ أَضْعَفُ جُنْداً
"Sehingga kelak apabila telah mereka lihat apa yang telah dijanjikan itu, ada­kalanya siksaan dan ada adakalanya kiamat, maka segera akan tahulah mereka siapakah dia yang lebih jelek kedudukannya dan siapakah yang lebih lemah tentaranya." (ujung ayat 75).

 Kesempatan itu diberikan kepada manusia namun mereka tidak mau sadar juga. Akhirnya apa yang dijanjikan itu terjadi; "Yang benar akan menang, dan yang salah akan hancur lebur," adakalanya yang datang itu ialah siksaan, sebagai siksaan kekalahan yang diderita musyrikin Makkah dalam perang Badar. Ada­kalanya kiamat.
Kiamat dapat diartikan dua macam:
1. Hancurnya segala rencana yang telah disusun dan gagalnya segala dibangun sejak awal. Itu yang akan terjadi di dunia ini.
2. kiamat besar. Pada waktu itulah baru mereka ketahui, baru mereka lihat sendiri, siapa yang lebih jelek kedudukannya, apakah orang yang dari awal telah beriman kepada Allah, atau orang yang bermegah dengan pangkat dengan harta dan perhiasan yang dimiliknya itu. Baru mereka lihat sendiri pula, siapa sebenarnya yang lebih lemah tentaranya. 

Karena biasanya orang-orang yang bermewah-mewah dengan harta benda dan yang  mempunyai pengawal peribadi, atau tentara untuk memper­tahankan kedaulatan mereka.
Sekarang datang pertanyaan:
"Siapakah yang lebih jelek kedudukan dan siapakah yang lebih lemah tentaranya?"


Tidak ada komentar:

Posting Komentar